Opini Publik : radarpublik.net – Terpampang jelas di laman resmi OJK: “Mengatur, Mengawasi, Melindungi – Untuk Industri Keuangan yang Sehat.”
Kalau ada prahara di industri asuransi misalnya, maka seyogianya fokus penyelamatan adalah kepentingan para nasabah. Mereka yang setia membayar premi, mereka bukan koruptornya, mereka yang tidak bersalah apa-apa.
Belum kelar soal tuntutan para nasabah Jiwasraya, Asabri dan Bumiputera, muncul lagi korban turunan dari kasus Jiwasraya. Kali ini yang lagi ribut adalah para nasabah WanaArtha Life. Mengapa mereka sampai ribut?
Sederhana saja, bagi para nasabah asuransi ya lantaran tidak dibayar segala klaim yang dulu dijanjikan dalam akad asuransinya. Gagal bayarlah istilahnya.
WanaArtha Life, adalah sebuah perusahaan asuransi Swasta yang dimiliki oleh PT Fadent Consolidated Companies (97,2%) sebagai pemegang saham pengendali. Dan ada Yayasan Sarana Wanajaya (2,8%). Yayasan ini bernaung di bawah Depertemen Kehutanan Republik Indonesia.
- Jelang Wasrik Tim Post Audit, Korem 071/Wijayakusuma Gelaran Sinkronisasi Data Progjagar
- Sinergikan Program Binter, Korem 071/Wijayakusuma Gelar “Sisrendal Binter”
- Presiden Kunjungi Batang, Danrem 071/Wijayakusuma Pantau Bangsit
- TMMD 113 Berakhir, Danrem 071/Wijayakusuma Saksikan Penyerahan Hasil TMMD Kodim Pemalang
- Danrem 071/Wijayakusuma Silaturahmi ke Rektor Unsoed
Sedangkan PT Fadent Consolidated Companies itu sendiri adalah Badan Usaha Milik Swasta yang didirikan oleh Mohammad Fadil Abdullah (almarhum) yang sekarang diwarisi dan dipimpin oleh puteri sulungnya Evelina Fadil Pietruschka sebagai CEO (PresDir) serta Manfred Armin Pietruschka sebagai Chairman (PresKom).
Sedangkan di PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha, atau yang lebih dikenal sebagai WanaArtha Life ini Evelina bertindak sebagai Preskom. Ia bersama Ir. Soebagjo Hadisepoetro (mantan petinggi Kemenhut) dan Dr. Sugiharto, SE., MBA (mantan Menteri BUMN) ada di jajaran Dewan Komisaris.
Dewan Direksinya diisi oleh Yanes Matulatuwa sebagai Presdir, dan Daniel Halim sebagai Direktur. Keduanya profesional yang sudah banyak makan asam garam di bidang asuransi dan keuangan.