Suharso menyadari bahwa di era digitalisasi ini, PPP membutuhkan kelompok pekerja influencer untuk mengurus partai dan menjawab tantangan digital.
“Maka yang diperlukan adalah kelompok pekerjaan sebagai influencer. Kita harus punya influencer di DPP. Jadi bukan hanya pengurus-pengurus yang diurus, tapi pengurus-pengurus yang benar-benar mengurus partai,” ungkap Suharso saat menyampaikan pidato politik.
PPP juga mengusung semangat baru dengan mengubah yel-yelnya menjadi PPP Menang, Umat Bersatu, dan Indonesia Bangun.
Acara Muktamar IX ini ditutup dengan pembacaan pidato singkat dari Wakil Presiden, yang mendoakan semoga PPP dapat menjadi partai yang solid dan gemilang di masa yang akan datang.
Dengan berakhirnya muktamar ini, artinya para pengurus sudah diberikan aba-aba untuk bergerak dengan semangat yang baru, mulai bekerja bersama-sama dan meninggalkan cara lama untuk memajukan partai dan memenangkan Pemilu 2024.
(Samsir/Husaini/red)