Menteri juga menyampaikan bahwa pembangunan ini guna mengurangi ketimpangan ekonomi antara wilayah barat dan timur di Indonesia.
“Kami merelokasi ibu kota negara dari Jakarta di Jawa ke Kalimantan Timur, tujuan utamanya adalah untuk menggeser pusat pembangunan dari Jawa ke tengah Indonesia dan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antara Wilayah Barat dan Timur Indonesia,” kata Menteri Suharso.
Ibukota Negara nantinya, dirancang untuk menjadi kota berkelanjutan sekaligus salah satu penggerak ekonomi Indonesia di masa depan dan menjadi simbol jati diri bangsa. Selain itu, IKN juga direncanakan untuk mendorong inklusivitas, mengadopsi prinsip kota pintar dan pendekatan ramah lingkungan, serta membuka peluang inovasi dan investasi dari sektor swasta.
- Kantor CV Arta Guna di Jember, Di geledah KPK
- Komisi Informasi Diduga Membangkang ,PKN Aksi Demo
- Baru Selesai Di Kerjakan, Ruas Jalan Polehan Sudah Alami Kerusakan
- Upgrade Sistem Pembayaran, Bisnis Fec Aman-Aman Saja
- Ike Nurdiani Caleg dari PDIP Kabupaten Blitar, Maju Dari Dapil 3
Pembangunan IKN ini, menurut Menteri akan menghasilkan konsep kolaborasi pembangunan tiga kota yakni IKN, Balikpapan, dan Samarinda. Kerja sama tiga kota tersebut kemudian akan menjadi pemicu pembangunan Indonesia Timur ke depannya.
“Dalam lima tahun pertama, pembangunan akan difokuskan pada Central Government Core. Core ini tersebut diharapkan siap untuk tahap pertama relokasi pada tahun 2024. Namun, saya yakin pembangunannya akan berlanjut hingga 40 hingga 50 tahun ke depan, bahkan hingga seratus tahun dari sekarang. Kota ini akan siap untuk inovasi baru, untuk generasi baru,” tambah Menteri.
(Daff)