Bank sampah yang dikelolanya, saat ini sudah berusia 1 tahun. Dimana, setiap warga yang membutuhkan uang, dapat membayarnya dengan sampah.
Misal, ada warga yang membutuhkan token listrik, atau membeli popok bayi, maka akan kita belikan. “Nanti mereka (warga) bayar dengan menggunakan sampah. Tapi kita kedepannkan edukasi, kalau untungnya ya hanya sedikit,” beber Pusman.
Pusman mengaku saat ini sudah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan perkarangan rumah ditanami bibit sayuran. “Sudah ada 20 rumah yang bersedia, semoga semakin berkembang,” harapnya.
(Bahren)