Home » 212Mart, Fenomena Model Bisnis Akhirat yang Akhirnya Menjerat » Halaman 3

212Mart, Fenomena Model Bisnis Akhirat yang Akhirnya Menjerat

by admin
495 views

Model bisnis yang diinisiasi oleh euphoria politik identitas seperti ini senyatanya telah membelakangi prinsip bisnis dan pemasaran yang mendasar.

Bahwa dimensi finansial (profit, keuntungan, sisa hasil usaha) itu bisa diraih manakala dimensi pelanggan, pasar atau konsumen itu cukup luas potensinya untuk diolah sedemikian rupa sehingga bisa berkontribusi pada ‘top-line’ (revenue, penjualan) dari suatu unit usaha.

Dengan membatasi segmen pasar hanya pada simpatisan gerakan politik identitas 212 jelaslah pangsa pasarnya sudah dikerutkan dari sejak awalnya. Bahkan dari sejak konsep bisnis itu ditetaskan, sudah cacat sejak lahir.

Lalu soal pengelolaan proses bisnisnya itu sendiri. Tergambar jelas dengan fenomena ‘gagal-bayar’nya gaji karyawan, dan itu tentu saja mencerminkan betapa berantakan adiministrasi bisnisnya.

Proses bisnis yang berupa rantai pasok (supply-chain) dan rantai-nilai (value-chain) tidak tidak dikelola (manage) dengan disiplin PDCA (plan, do, check, act) yang adekuat, artinya dengan konsisten dan persisten.

Baca juga:  Bencana Alam atau Bencana Akal Sehat?

Lalu bisnisnya itu pun terkesan tidak dipimpin dengan prinsip leadership yang berintegritas serta inspiratif, bahkan terkesan oportunis dan manipulatif. Dan ternyatalah pengurusnya kabur.

Belum lagi kalau kita bicara soal transparansi dalam pengelolaan proses bisnisnya (proses pelaporan, audit keuangan, proses review, dst), walah… lupakan saja.

Sehingga akhirnya sampai pada dimensi para pelaksana proses bisnis, yaitu orang-orangnya. Mereka pun akhirnya tidak termotivasi (tergerak) untuk tumbuh dan berkembang bersama.

Tumbuh kembang bersama artinya mengembangkan dirinya sekaligus mengembangkan bisnis perusahaannya. Yang terjadi malah orang yang mengalami demotivasi, melorot semangatnya. Sampai akhirnya ya bubar jalan.

Jualan akhirat ini memang gampang untuk dijajakan oleh para Salesman Surga sebagai suatu komoditas politik. Akal bulus demi fulus yang dibungkus dengan jargon ‘membangkitkan perekonomian umat’ ternyatalah bukan untuk memotivasi umat, tapi malah sekedar memanipulasi umat.

Baca juga:  Top 10 Negara Paling Bersih Dari Korupsi, Mayoritas Warga Anggap Agama Tak Lagi Penting: MENGAPA?

Buktinya, fenomena model bisnis 212Mart yang berangkat dari jualan akhirat toh akhirnya menjerat investornya sendiri.

“You can’t make a good deal with a bad person.” – Warren Buffet.

05/05/2021
Oleh : Andre Vincent Wenas, Kolomnis, Pelintas Alam & Pemerhati Sosial.

Related Articles